Tips merayakan Idul Fitri saat covid 19

Tips Merayakan Lebaran di Rumah

Melihat data pasien terinfeksi virus Corona yang terus meningkat, wajar saja bila pemerintah masih menganjurkan agar semua orang tetap berada di rumah dan menjauhi kerumunan dengan tujuan untuk memutus rantai penularan virus ini.

Kendati harus berada di rumah saja, bukan berarti kamu dan keluarga jadi tidak bisa merayakan Lebaran dan melakukan ibadah, lho. Agar tetap aman selama merayakan hari Lebaran di tengah pandemi COVID-19, ikuti tips berikut ini:

1. Tidak bergerombol di malam takbiran

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa biasanya akan bersama-sama menghidupkan malam takbir dengan berkeliling sambil menyerukan takbir, tahmid, dan tahlil.

Nah, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, kebiasaan takbiran beramai-ramai tidak diperbolehkan. Walau begitu, umat Islam tetap perlu menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idul Fitri sebagai tanda syukur sekaligus doa agar wabah COVID-19 segera diangkat oleh Allah SWT.

Hal tersebut bisa dilakukan di rumah, baik sendiri maupun bersama keluarga. Selain itu, takbir juga tetap bisa dilakukan di masjid oleh pengurus masjid, di jalan oleh petugas dalam jumlah terbatas, serta melalui televisi, radio, ataupun media sosial.

2. Melakukan salat Idul Fitri di rumah

Di hari Lebaran, seluruh umat muslim kerap melakukan salat Id sebanyak 2 rakaat. Meski merupakan salat sunah, salat di hari raya ini sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah di tanah lapang, masjid, atau mushala.

Akan tetapi, di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, salat Idul Fitri justru lebih baik dilaksanakan di rumah, baik sendirian maupun bersama anggota keluarga.

  • Bila dilakukan sendirian

Jika melakukan salat Idul Fitri secara sendirian, kamu cukup melaksanakan salat ini seperti biasanya dengan membaca surat-surat yang pendek dan tidak perlu ada khotbah.

  • Bila dilakukan bersama anggota keluarga di rumah

Salat id yang dilakukan bersama-sama di rumah harus terdiri dari sedikitnya 4 orang, yaitu 1 orang imam dan 3 orang makmum. Tata cara solatnya sama seperti salat Id biasa.

Seusai salat, khotbah dilakukan sesuai ketentuan khotbah Idul Fitri. Namun, bila jumlah jamaah kurang dari 4 orang atau bila dalam pelaksanaan salat jamaah di rumah tidak ada yang bisa memberikan khotbah, salat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khotbah.

Walaupun kamu melakukan salat berjamaah dengan keluarga sendiri, sebaiknya tetap terapkan physical distancing atau mengatur jarak agar tidak berdekat-dekatan, ya, terutama jika ada anggota keluarga yang lanjut usia atau yang masih beraktivitas di luar rumah.

Saat ini, beberapa kota mengeluarkan imbauan untuk tetap melaksanakan salat Idul Fitri berjamaah di lapangan atau masjid yang ada dalam zona hijau atau wilayah yang sudah dipastikan bebas dari virus Corona.

Penting untuk diketahui bahwa pelaksanaan salat Idul Fitri berjamaah di zona hijau pun masih memiliki potensi penularan virus Corona karena kamu tidak tahu dan tidak dapat memastikan apakah semua jamaah itu benar-benar sehat dan tidak terinfeksi virus Corona.

Bukan tidak mungkin bila di tengah kerumunan jamaah ada orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terdiagnosis. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan salat Idul Fitri di rumah dan pastikan kamu tetap melakukan tindakan pencegahan.

Bila kamu memilih untuk mengikuti salat Id secara berjamaah di luar rumah, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan, yaitu:

  • Berwudhulah dari rumah agar tidak perlu berkerumun di tempat wudhu umum.
  • Pastikan pelaksana salat Id mengikuti aturan untuk memperpendek bacaan salat dan mempersingkat pelaksanaan khotbah.
  • Cuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
  • Gunakan masker kain dengan benar.
  • Lakukan pengecekan suhu tubuh.
  • Jaga jarak setidaknya 1,5 m dengan orang lain sejak perjalanan dari rumah, memasuki masjid atau area salat, hingga saf salat.
  • Patuhi pengaturan saf dengan jarak sekitar 1,5–2 meter.
  • Gunakan sajadah atau alas salat sendiri dan tidak berbagi dengan orang lain.
  • Hindari berjabat tangan atau berpelukan setelah salat Id dan menggantinya dengan senyuman atau salam dari jauh.

3. Tetap melakukan pembayaran zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dilakukan pada bulan Ramadan. Zakat jenis ini ditunaikan sejak awal puasa dan paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

Saat ini, pemerintah menganjurkan organisasi-organisasi pengelola zakat untuk mengurangi pengumpulan zakat melalui kontak fisik, tatap muka secara langsung, atau membuka gerai di tempat keramaian.

Sebagai gantinya, pembayaran zakat dilakukan melalui layanan jemput zakat atau transfer perbankan. Berdasarkan ketetapan Badan Amil Zakat Nasional, nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp40.000 per orang.

4. Silaturahmi melalui pesan singkat dan video call

Momen Lebaran erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halaman. Namun, di tengah pandemi virus Corona saat ini, pemerintah mengeluarkan larangan mudik agar penularan virus Corona tidak semakin luas.

Individu yang tertangkap melanggar peraturan mudik ini bisa dikenakan denda uang yang cukup besar. Walau tidak diperbolehkan mudik, bukan berarti kamu tidak bisa mengucapkan selamat hari raya dan bermaaf-maafan dengan keluargamu yang berada di kampung, kok.

Kamu tetap bisa mengirim ucapan melalui pesan singkat dari telepon genggammu atau mengirim kartu ucapan selamat hari Lebaran kepada keluarga di kampung halaman. Kendati raga tidak ada bersama mereka, kamu masih tetap bisa bermaaf-maafan melalui cara ini.

Bila kamu memiliki smartphone, silaturahmi bahkan bisa dilakukan dengan bertatap muka lewat video call. Kamu bisa melakukan panggilan video ke lebih dari 5 nomor telepon di waktu yang bersamaan. Dengan fitur ini, jarak tentu tidak lagi menjadi halangan untuk bersilaturahmi di hari Lebaran, kan?

5. Saling berkirim parsel Lebaran

Ketika mudik, biasanya kamu akan membelikan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman atau sekadar membawakan kue kering buatan sendiri. Nah, untuk Lebaran tahun ini, kamu tetap bisa memberikan oleh-oleh kepada keluargamu, meski dengan cara yang sedikit berbeda.

Di tengah pandemi COVID-19 ini, kamu bisa memesan parsel Lebaran secara online atau membuatnya sendiri dan mengirimkannya melalui jasa kurir. Dengan begitu, keluarga yang tinggal jauh di kampung pun tetap bisa menikmati kue kering buatanmu.

6. Tidak perlu ke mall untuk berbelanja baju baru

Lebaran sepertinya kurang sah tanpa baju baru. Bila biasanya kamu dan keluarga berbelanja baju dan segala kebutuhan Lebaran langsung di mall, tahun ini tahan dulu hasrat untuk berbelanja di luar rumah, ya.

Tak berbeda dengan di mall, menjelang Lebaran seperti sekarang ini banyak produk dengan merek ternama menjual barang melalui toko online dengan diskon besar-besaran juga, kok.

Dengan berbelanja online, kamu tetap bisa mendapatkan baju baru untuk Lebaran tanpa harus keluar rumah, pusing mencari parkiran di mall, berdesak-desakan dengan banyak orang, ataupun mengantre. Di samping itu, yang terpenting adalah kamu ikut membantu memutus rantai penularan virus Corona!

Dengan menerapkan 6 tips aman merayakan Lebaran saat pandemi COVID-19, kamu dan keluargamu tetap bisa bersilaturahmi dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur, namun tetap terlindungi dari virus Corona.

Memang ada cukup banyak perubahan yang harus diikhlaskan. Namun, kita berjuang di Lebaran tahun ini supaya bisa berkumpul lagi dengan orang-orang terkasih di Lebaran tahun depan.

Walau Lebaran kali ini kamu tetap di rumah, jangan lupa untuk terus melakukan tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi virus Corona, yaitu dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker, menerapkan physical distancing, serta menerapkan etika batuk dan bersin.

Bila kamu atau anggota keluargamu mengalami gejala COVID-19, seperti demam, batuk, pilek, atau sesak napas, segera lakukan isolasi mandiri dan berkonsultasilah dengan dokter melalui aplikasi ALODOKTER atau hubungi hotline COVID-19 untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.